Post Page Advertisement [Top]

KONSISTENSI NORMAL DAN WAKTU IKAT AWAL SEMEN



A. MAKSUD DAN TUJUAN

  1. Menjelaskan prosedur pengujian konsistensi normal dan waktu ikat awal semen.
  2. Melaksanakan pengujian konsistensi normal dan waktu ikat awal semen.
  3. Menentukan prosentase air yang dibutuhkan untuk mencapai konsistensi normal semen dan waktu pengikatan awal semen.
  4. Mengkomparasi data pengujian terhadap standar pengujian.

B. ALAT DAN BAHAN

  1. Timbangan
  2. Termometer
  3. Mangkuk porselin dan penumbuk
  4. Cincin ebonit
  5. Gelas ukur 100 cc
  6. Alat Vicat, lengkap dengan peralatan jarumnya
  7. Plat kaca ukuran 15 x 15 x 0,5 cm
  8. Sendok pengaduk
  9. Stop watch
  10. Semen
  11. Air (standart air PAM)
  12. Oli / pelumas

C. PROSEDUR PELAKSANAAN PENGUJIAN 

1. Pengujian Konsistensi Normal Semen (Wajib dilakukan terlebih dahulu).
  1. Memasang jarum vicat berdiameter 10 mm pada alat.
  2. Memasang peralatan yang diperlukan. Jarum vicat dipastikan mengenai bibir atas cincin ebonit, dan penunjuk skala harus disetel di posisi  0 mm.
  3. Mengoleskan bagian dalam cincin ebonit dengan oli, meletakkan cincin di atas plat kaca, diameter kecil menghadap ke atas dan diameter besar menapak pada plat kaca.
  4. Menimbang semen 300   gram. Disiapkan 3 batch.
  5. Mempersiapkan air dengan prosentase berat air terhadap berat semen sebesar 27, 28, dan 29%.
  6. Mengaduk semen dengan air selama  3 menit hingga diperoleh campuran yang plastis. 
  7. Menuangkan pasta semen ke dalam cincin sampai penuh.
  8. Memadatkan cincin ebonit yang sudah terisi pasta semen dengan mengetuk-ngetuk secara perlahan untuk menghilangkan rongga udara yang terdapat dalam pasta semen semen.
  9. Meratakan permukaan cincin dengan sendok pengaduk.
  10.  Memindahkan dan memasang plat kaca + cincin ebonit pada alat vicat.
  11. Memastikan instrumen pengujian telah siap
  12. Melepaskan jarum ke arah pasta semen dengan melonggarkan knop penjepit.
  13. Mencatat penurunan jarum pada detik ke-30 setelah dilepaskan.
  14. Melakukan langkah (f) hingga (l) dengan prosentase air yang berbeda.
  15. Menentukan jumlah air untuk mencapai konsistensi normal saat jarum turun tepat di angka 10 mm, yaitu dengan menggunakan metode interpolasi (metode perbandingan).

D. HASIL PENGUJIAN 

1. Konsistensi Normal Semen.

No. Uji
Berat Semen (gr)
Air (%)
Penurunan Jarum (mm)
Suhu (˚C)
Keterangan
1
300
25
6
28
1.    Lupa tidak memakai stopwatch, jadi waktunya hanya dikira-kira
2.    Semen sedikit tumpah
3.    Proses pengadukan semen menggunakan spatula
2
300
28
11
28
1.      Semen sedikit tumpah
2.      Proses pengadukan semen dan proses memasukkan semen ke dalam cincin ebonit menggunakan tangan
3
300
31
28
28


Dari tabel tersebut dapat menentukan jumlah air untuk mencapai konsistensi normal saat jarum turun tepat di angka 10 mm yaitu dengan metode interpolasi (metode perbandingan).

No.
Air
(%)
Penurunan Jarum
(mm)
1
25
6

?
10
2
28
11
3
31
28

Jadi, jumlah air untuk konsistensi normal saat jarum turun tepat 10mm yaitu 27,4%.

DOKUMENTASI

Mengolesi cincin ebonit dengan oli

Menimbang semen

Alat Vicat pada posisi nol

Membuat pasta semen

Penurunan jarum tepat saat 30 detik


No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]

| Designed by Colorlib